Cara Membedakan Ular Berbisa dan Tidak Berbisa
Ular merupakan salah satu hewan melata yang memiliki banyak spesies, baik yang berbisa maupun tidak berbisa. Bagi orang awam, membedakan keduanya bisa menjadi tantangan, tetapi ada beberapa ciri khas yang dapat dikenali untuk membedakan ular berbisa dan tidak berbisa. Berikut adalah beberapa cara untuk membedakannya:OSG888
1. Bentuk Kepala
- Ular Berbisa: Biasanya memiliki kepala berbentuk segitiga atau agak lebar dibandingkan dengan lehernya. Ini karena kelenjar bisa yang berada di belakang matanya membuat kepala tampak lebih besar.
- Ular Tidak Berbisa: Memiliki kepala yang lebih oval atau bulat, dengan ukuran yang tidak jauh berbeda dari lehernya.
2. Mata dan Bentuk Pupil
- Ular Berbisa: Umumnya memiliki pupil berbentuk vertikal (seperti mata kucing), yang membantu mereka berburu dalam kondisi cahaya rendah. Contohnya adalah ular kobra dan viper.
- Ular Tidak Berbisa: Memiliki pupil berbentuk bulat, mirip dengan manusia. Namun, ada pengecualian, seperti ular berbisa dari genus Elapidae (misalnya, kobra dan mamba) yang tetap memiliki pupil bulat.
3. Pola dan Warna Tubuh
- Ular Berbisa: Biasanya memiliki pola yang lebih mencolok atau terang sebagai peringatan bagi pemangsa. Contohnya adalah ular belang (banded krait) dan ular derik.
- Ular Tidak Berbisa: Cenderung memiliki warna tubuh yang lebih polos atau tidak mencolok agar bisa berkamuflase dengan lingkungan.
4. Cara Bergerak
- Ular Berbisa: Beberapa jenis ular berbisa, seperti viper, bergerak lebih lambat dan cenderung berdiam diri dalam waktu lama sebelum menyerang mangsanya.
- Ular Tidak Berbisa: Umumnya lebih aktif dan gesit saat bergerak, seperti ular tikus yang cepat melarikan diri ketika merasa terancam.
5. Bentuk Ekor
- Ular Berbisa: Beberapa jenis ular berbisa memiliki ekor yang lebih pendek dan meruncing, seperti ular derik yang memiliki alat getar di ujung ekornya sebagai peringatan.
- Ular Tidak Berbisa: Biasanya memiliki ekor yang lebih panjang dan meruncing secara bertahap.
6. Gigi dan Cara Menggigit
- Ular Berbisa: Memiliki taring panjang yang berfungsi untuk menyuntikkan bisa. Ular berbisa juga cenderung menggigit dan langsung melepaskan mangsanya agar racun bekerja.
- Ular Tidak Berbisa: Tidak memiliki taring bisa, hanya gigi kecil untuk menggigit dan menelan mangsa. Mereka biasanya menggigit dan menahan mangsa untuk menelannya secara perlahan.
7. Lubang Sensor Panas
- Ular Berbisa: Ular dari keluarga viperidae (seperti ular weling dan ular tanah) memiliki lubang sensor panas di antara mata dan lubang hidung, yang membantunya mendeteksi mangsa dalam kegelapan.
- Ular Tidak Berbisa: Tidak memiliki lubang sensor panas di wajahnya.
8. Perilaku Saat Terancam
- Ular Berbisa: Biasanya mempertahankan diri dengan mengangkat kepala, mendesis, atau memperlihatkan taringnya sebelum menyerang. Beberapa jenis, seperti kobra, akan mengembangkan lehernya untuk menakuti lawan.
- Ular Tidak Berbisa: Cenderung melarikan diri atau berpura-pura mati ketika merasa terancam, seperti ular sanca atau ular daun.
Kesimpulan
Meskipun ciri-ciri ini bisa membantu dalam mengenali ular berbisa dan tidak berbisa, tetap perlu berhati-hati jika bertemu ular di alam liar. Jangan hanya mengandalkan satu ciri saja, karena ada pengecualian di beberapa spesies. Jika tidak yakin, lebih baik menjauhi dan tidak mencoba menangkap ular secara langsung.
Jika Anda menemui ular di sekitar rumah, lebih baik panggil ahli atau pawang ular untuk menanganinya dengan aman. Tetap waspada dan hormati keberadaan mereka di alam! 🐍